Banner

Exhibitor Highlights

Product design Showcase at M Bloc Space Jakarta

Dewi Rahman

BUTTS FOR BUDS

Dalam dunia musik, setiap musisi memiliki ritual dan kebiasaan yang membantu mereka menemukan sumber inspirasi. Salah satu kebiasaan yang sering ditemui adalah merokok—sebuah kebiasaan yang bukan hanya memberikan waktu sejenak untuk merenung, tetapi juga seringkali menjadi momen berharga di mana ide-ide baru muncul. Bagi banyak musisi, merokok adalah sebuah ritual refleksi. Saat asap rokok membubung, alunan musik yang ada dalam pikiran mereka sering kali menemukan bentuknya. Merokok sering menjadi jeda yang mereka butuhkan untuk menjernihkan pikiran, menata emosi, dan menemukan sudut pandang baru dalam karya mereka. Dalam setiap kepulan asap, ada ruang untuk imajinasi melayang, di mana melodi dan lirik baru mulai terbentuk. Namun, di balik kebiasaan ini, ada pula jejak yang seringkali dianggap sebagai limbah—puntung rokok yang tertinggal. Bagi sebagian orang, ini hanyalah barang sisa yang akan dibuang. Namun, dalam pandangan seorang desainer produk, setiap puntung rokok ini adalah sebuah simbol dari mome


Cighan Project Lab

Solid Denim Bike

Cighan Project Lab memelopori pembuatan komponen sepeda dari material olahan limbah fesyen (Textile Composite). Saat ini, sepeda dari limbah fesyen produksi Cighan menjadi yang pertama dan satu satunya di dunia. Tidak hanya unik dan mengurangi limbah, dapat juga menjadi sepeda dengan desain moderen/kontemporer bahkan dengan bobot yang lebih ringan. Memanfaatkan sifat kain yang semula lunak menjadi solid memudahkan perancangan rangka sepeda agar memiliki desain yang lebih fleksibel, karena menggunakan material komposit epoxy resin dan limbah kain, maka kami menyebut material ini sebagai tekstil komposit. Material tekstil komposit yang kami kembangkan dari olahan limbah tekstil pada dasarnya terinspirasi dari teknologi Fiber Reinforced Polymer (FRP) dan Carbon Fiber. FRP sering digunakan di industri pertambangan untuk menambal kebocoran pipa karena sifatnya yang tahan terhadap korosi dan karat. Sementara itu, carbon fiber biasa dimanfaatkan dalam industri otomotif termasuk pembuatan sepeda moderen.


Recycling Village

1. RV Jumbo Tote 2. RV Macro Tote

Totes by Recycling Village: A Story of Sustainability and Empowerment Recycling Village Tote is more than just a fashion accessory; it is a symbol of transformation, sustainability, and empowerment. Crafted entirely from low-value plastic waste, this piece reflects the innovative spirit of Recycling Village by turning discarded materials into something functional and aesthetically pleasing. Designed and exquisitely handmade by women from marginalized communities in Desa Air Naningan, Indonesia, Recycling Village Tote encapsulates the essence of sustainable design. Each bag not only helps reduce plastic pollution but also uplifts the lives of these talented artisans, offering them a means to develop new skills, earn a livelihood, and contribute to building a better future for themselves and their community. Aligned with the theme of Daur Rupa - Sustainable Design, this piece represents a harmonious blend of contemporary design and environmental responsibility.


Rinakit Craft Lab

Kelingan

Rancangan perhiasan Kèlingan memadukan pemaknaan ulang terhadap keberhargaan, antara ingatan dan kebendaan.Perhiasan merupakan salah satu benda yang kita anggap berharga, diianggap berharga karena materialnya yang kebanyakan berasal dari logam atau batu mulia. Konsep rancangan perhiasan Kèlingan ingin membuat sesuatu yang berbeda, dimana perhiasan ternyata bisa dibuat dari material yang kita anggap tidak berharga seperti sampah kertas. Perhiasan pada rancangan ini memadukan antara kertas daur ulang (yang diwarnai menggunakan pewarna alam) dengan logam seperti kuningan, kain dari limbah tekstil, serta manik-manik kaca (terbuat dari limbah kaca). Material khas koleksi Kèlingan adalah kertas daur ulang yang terbuat dari sampah kertas dokumen kantor. Sampah kertas tersebut diolah menjadi kertas baru menggunakan pewarna alam seperti kayu secang, kayu, tegeran, kayu tingi dan kulit bawang bombai sehingga menghasilkan kertas baru dengan aneka motif dan warna. Kertas tersebut kemudia dilipat dan disusun sedemikian r


Florentina Tiffany - Individu

USHIKI

Ushiki adalah sebuah konsep sustainable packaging untuk e-commerce yang terinspirasi dari Furoshiki (kain pembungkus dan cara membungkus produk dari Jepang). Ushiki mengkombinasikan hasil analisa lipatan dari Furoshiki dan prinsip modular untuk menciptakan packaging yang sustainable. Prinsip modular digunakan untuk mengubah perilaku pengguna yang terbiasa merusak e-commerce packaging menjadi membuka tanpa merusak. Dengan begitu packaging dapat dengan mudah di reuse dan di repurpose agar tidak menjadi limbah. Prinsip modularity juga digunakan untuk efisiensi material dan mengeliminasi penggunaan bahan perekat sehingga packaging dapat di recycle dengan lebih mudah.


Studio Su

Rinjing & Krakatoa Table

Rinjing Bowl adalah keranjang fungsional yang memanfaatkan teknik anyam metal tradisional dari Sumba dengan sentuhan modern dan estetis. Produk ini menggunakan kombinasi material kawat stainless, kuningan tembaga, dan bambu pada bagian frame dan handle, menciptakan produk aksen yang menarik dan fleksibel. Anyaman kawat tembaga memberikan ketahanan tinggi, sementara bambu mendukung keberlanjutan. Rinjing Bowl mengedepankan nilai kerajinan tangan yang tinggi dan inovasi material, menggabungkan tradisi dan keberlanjutan untuk dampak sosial, budaya, dan lingkungan positif. Krakatoa Table Lamp terinspirasi dari letusan gunung berapi, memadukan kawat tembaga anyaman Sumba dan reclaimed wood. Desain "see-through" memungkinkan ilusi dua objek dalam satu ruang, menciptakan efek visual unik dan menyatu dengan berbagai interior. Kap lampu dari kawat tembaga berfinishing glossy menghasilkan refleksi cahaya yang dramatis saat dinyalakan. Material kayu memberikan kesan hangat dan ramah lingkungan.


Parongpong RAW Lab

Furnitoys

Furnitoys meruipakan furnitur yang dibuat dari bahan material sisa mainan anak-anak dari plastik. Mainan anak-anak yang tidak terpakai seringkali menumpuk di rumah dan menimbulkan masalah bagi orangtua. Karena itu, produksi Furnitoys memberikan solusi untuk menyalurkan sisa mainan yang menumpuk tersebut. Selain itu, pemilihan bahan mainan anak-anak juga merepresentasikan masalah yang diwakili Furnitoys sebagai hasil kerjasama desainer Indonesia dan Jepang, yaitu Rendy Aditya Wachid (Parongpong RAW Lab) dan Taketo Suzuki (KOIVU). Dalam hal ini, konsep Furnitoys dari mainan anak-anak dikembangkan akibat permasalahan masalah pendidikan anak di Indonesia dan Jepang, yaitu populasi anak-anak di Indonesia yang kesulitan mendapat akses pendidikan dan sekolah-sekolah di Jepang yang tutup karena semakin berkurangnya jumlah anak-anak yang mendaftar sebagai murid.


WASTGOOD

ZERAK

Wastgood adalah sebuah usaha daur ulang sampah plastik dan merupakan karya yang memadukan kreativitas dan keberlanjutan lingkungan. Berdiri sejak 2024 kami fokus mengubah limbah plastik menjadi produk-produk menarik dan berguna dengan teknologi dan inovasi dalam proses daur ulang, usaha ini tidak hanya membantu mengurangi limbah plastik yang mencemari lingkungan, tetapi juga mendukung keberlanjutan dengan menciptakan produk-produk bernilai tambah dari bahan daur ulang. Saat ini kami berfokus untuk mendaur ulang sampah dengan jenis HDPE (High Density Poly Ethylene), PP (Poly Propylene), LDPE (Low density Polyethylene) dan PET (Polyethylene Terephthalate). ZERAK adalah salah satu produk daur ulang menggunakan bahan baku botol plastik sisa pakai, dalam prosesnya limbah botol plastik (PET) dan tutupnya (HDPE) dipisahkan kemudian diolah, serta dirangkai dengan teknik ikatan untuk membentuk struktur rak yang kuat dan mengikat. Penambahan aksen filamen/benang botol plastik memberikan nilai lebih pada produk.


Brian Kurniawan Jaya - Individu

Splash of Life - Humane Backyard

Karya Splash of Life terdiri dari produk Bird Feeder dan Bug Hotel. Bird Feeder menjadi naungan untuk burung - burung dan diharapkan kotoran yang jatuh di sekitaran produk akan menjadi Natural Fertilizer dan dapat digunakan oleh bentuk kehidupan lainnya. Sedangkan Bug Hotel menjadi naungan untuk serangga - serangga agar menjadi calon pollinator untuk tumbuhan disekitar. Sehingga produk saya dapat andil dalam kelangsung daur hidup. Pengembangan kedepannya akan ada banyak produk yang meng-cover hewan - hewan yang lain dengan bentuk produk yang inovatif.


Bell Living Lab

Natura Collection

Bell Living Lab's Natura Collection redefines furniture design by seamlessly blending sustainability with aesthetics. Crafted from innovative, eco-friendly materials derived from recycled coffee waste, this collection embodies our commitment to meeting human needs without compromising on style. The Natura Collection is our pioneering venture into combining sustainable resources with conventional materials, offering a unique, harmonious balance between modern living and environmental responsibility. Our Natura collection includes with six unique furnitures. For M Bloc Design Week, we're excited to present two standout pieces from the collection: the Muse Lamp and the Coffee Table. These items reflect our commitment to creating eco-friendly designs that are both practical and beautiful. In addition, we’re eager to highlight our innovative materials: Coffee Leather (M-Tex) and Kalpa. These are the sustainable materials we've used to craft the pieces in the Natura Collection.


Sabin Collective

Algae Bio-Film

Material karya terbuat dari eksplorasi rumput laut yg dibentuk seperti lembaran yang kemudian dibentuk, digunting, dilubangi maupun dianyam ataupun digabungkan dengan material kayu yang juga merupakan material alami.


Boolet

1. Amenities Tray 2. Congklak 3. Handphone Holder 4. Key Holder 5. Laptop Handle 6. Key Mirror 7. Sunglasses 8. Top Table

Boolet merupakan gerakan yang berupaya menyelesaikan permasalahan sampah di Indonesia dengan membangun ekosistem ekonomi sirkular. Kami memulai dengana memanfaatkan Kembali sumpit dan tusuk sate sekali pakai dan mengubahnya menjadi material baru yang ramah lingkungan. Kami juga berfokus dalam membangun kolaborasi dengan banyak pengelolaan sampah lokal, individu dan pemangku kepentingan lainnya. Selain itu, kami juga bekerja sama dengan banyak pengrajin local untuk memproduksi Sebagian besar dari produk kami gunamendukung usaha mikro di komunitas local. Boolet bertujuan untuk memberikan kesempatan baru bagi bahan- bahan alami bekas dengan mengubahnya menjadi sesuatu yang bernilai, tahan lama dan juga berguna.


Algae.ID

Algae-Based Home Decoration for a Greener Future

-


Regoods

Coffee Tableware

Regoods merupakan sebuah Circular Products Brand yang membuat finishing building material, furniture & amenities dengan menggunakan upcycled & recycled material. Salah satu produk amenities kami adalah SCG Tableware, berupa peralatan makan & minum yangt erbuat dari upcycled Spent Coffee Ground (SCG). Indonesia menempati urutan ke 3 Dunia dalam produksi kopi & Negara urutan ke 5 pengkonsumsi kopi terbesar di Dunia. Berbanding lurus dengan industri kopi tersebut, maka limbah kopi yang dihasilkan juga tidak sedikit. Dalam kalkulasi Carbon Footprint, 1 Cup Coffee (15gr) = 0,4kg CO2e & 0,22m3 CO2 Gas. Circular Living dengan salah satu cara me-Upclycled Spent Coffee Ground menjadi Tableware (cup, coaster & plate) dapat mengurangi Carbon Footprint Impact.


Matra Studio

Plasti(c)ity Tree

Karya yang diikutsertakan sangat sesuai dengan tema M Bloc Design week 2024 yang berfokus pada keberlanjutan, daur ulang, dan reinterpretasi material serta ide, mencerminkan komitmen kita terhadap inovasi yang bertanggung jawab dan desain yang memperhatikan masa depan planet kita. Karya yang diikutsertakan ada 2 projek: Project pertama berjudul, "Plasti(c)ity Tree." Ilustrasi projek bisa dilihat di, https://plasticity.matrastudio.com/ Project ini merupakan karya instalasi arsitektur yang diolah dari 200kg sampah plastik daur ulang yang dibentuk menjadi lembaradan LDPE. Lembaran LDPE ini kemudian dimodeling secara parametrik dan difabrikasi digital menggunakan lasercut. Instalasi terdiri dari 12 komponen yang disambung secara interlocking, membuat semua panel menjadi satu kesatuan yang utuh. Instalasi ini merupakan simbol sebuah "trasnsisi". Seperti sebuah pohon yang terus bertumbuh, kota kita akan terus berkembang dan harus beradaptasi menghadapi tantangan di masa depan.


Rupaterra

1. Zea Lux Magnum 2. Zea Mycena 3. Zea Lux Klaude

a local product design studio from Indonesia, we craft pieces that can represent the soul of your home. Each product is designed to be more than just a functional item; it’s a statement, a conversation starter, a piece of art. Our designs have unique personality, balancing the old with the new, creating something timeless yet fresh. We’re deeply connected to nature and take our commitment to care about the environment seriously. We figured out a way to produce our products responsibly using only renewable materials like bio-plastics, while also utilizing 3D printing technology to achieve zero-waste manufacturing. Our packaging? Thoughtfully designed wooden boxes that you can repurpose as you wish. Rupaterra is about more than just products. It’s about feeling, emotion, and connection. It’s about bringing something beautiful and meaningful into your home. Welcome to a world where design and sustainability coexist in harmony.


Karmaindo x Studio Mahardika

Heirloom Collection

The Heirloom Collection is a collaborative signature collection where timeless elegance meets sustainable craftsmanship. Utilizing Reclaimed Wood as an enduring material tested through time and representing it in a new light of contemporary design. Fostering a deep connection with unique pieces to be passed down from one generation to the next.