Banner

Exhibitor Highlights

Product design Showcase at Uma Seminyak Bali

Cighan Bike

Solid Denim Bike

Cighan Project Lab pioneers the creation of bicycle components using composite materials derived from fashion waste (Textile Composite). The bicycles made from fashion waste by Cighan are the first and only ones in the world. They are not only unique and environmentally friendly by reducing waste but also meet customer needs as functional bike products. The textile composite material we produce is inspired by Fiber Reinforced Polymer (FRP) and Carbon Fiber technologies. FRP is commonly used in the mining industry to patch leaking pipes due to its corrosion and rust resistance. Carbon Fiber, on the other hand, is widely utilized in the automotive industry, including in modern bicycle manufacturing, for its lightweight and high-strength properties comparable to steel. We have adopted techniques from both materials to create our textile composite. For the outer layer, we use denim, while the inner layer incorporates non-stretch fabric waste of various types.


Apollo Table Lamp by Vincent Masella

Apollo Table Lamp

The Apollo Table Lamp is an interior lighting product that adds a soft ambiance to any space. It embodies a sustainability concept by using bamboo and recycled plastic as its primary materials. Bamboo, known for its eco-friendliness and abundance in Indonesia, is combined with recycled plastic, which is crafted into the lampshade. The production of the Apollo Table Lamp involves collaboration with two small businesses: one specializing in bamboo products and the other in plastic recycling. Its contemporary and versatile design makes it suitable for various types of interiors.


Sabin Collective

Algae Bio-Film

Material karya terbuat dari eksplorasi rumput laut yg dibentuk seperti lembaran yang kemudian dibentuk, digunting, dilubangi maupun dianyam ataupun digabungkan dengan material kayu yang juga merupakan material alami.


Bumbershootz

BUMBERSHOOTZ MIANGAS

Bumbershootz adalah merek lokal dari Bali yang berkomitmen menciptakan aksesori modis dan berkelanjutan dengan menggunakan plastik daur ulang. Fokus utama mereka adalah memproduksi kacamata hitam ramah lingkungan, serta menyediakan berbagai aksesori lainnya. Dengan memanfaatkan limbah plastik, mereka bertekad untuk mengurangi sampah plastik, mendukung keberlanjutan, dan memperkuat ekonomi sirkular.


Dumogi Studio

TOYA - Upcycled Plastic Chair

TOYA - Upcycled Plastic Chair Inspired by the word "TOYA," which means "water," this chair addresses the global issue of plastic waste pollution in aquatic ecosystem. Utilizing recycled plastic sheets as its primary material and avoiding additional chemicals like adhesives or screws, the TOYA chair offers a sustainable solution in product design. - TOYA - UPCYCLE PLASTIC CHAIR TOYA, yang berarti 'air', menjadi inspirasi dalam pembuatan kursi ini. Isu pencemaran limbah plastik di perairan yang terus menjadi perbincangan global menggerakkan konsep ini. Dengan menggunakan lembaran plastik daur ulang sebagai bahan utama dan tanpa tambahan bahan kimia seperti perekat atau sekrup, kursi ini menawarkan solusi berkelanjutan dalam desain produk.


Studio Banda x Alex Ladda Architects

Tepi Lighting Series

What if the materials we discard held untapped potential for beauty? The Tepi Lighting Series reimagine how we perceive waste teak wood by blending its raw, organic edges with the sleek precision of stainless steel. Each lamp highlights the rugged, tactile texture of reclaimed wood against the smooth, polished metal, creating a dynamic interplay between natural imperfections and industrial refinement. In the timber-based furniture industry, the outer layers of wood are often discarded—deemed too soft, brittle, and lacking in strength for traditional use. This excess material, despite its flaws, carries untapped potential. The Tepi Lighting Series began with a simple question: can we find new purpose and beauty in what is typically cast aside? By re-examining these offcuts, we sought to reveal the hidden value within, turning what was once considered waste into something meaningful. Through this process, we discovered that even the most overlooked materials can tell a powerful story when seen in a different


Mai Kubu

Hita Sari

MaiKubu Tigawasa adalah gerakan yang didedikasikan untuk menjaga tanah kelahiran kami, Desa Tigawasa yang merupakan sebuah desa di Buleleng, Bali yang masih mempertahankan tradisi-tradisi kuno. Berasal dari komunitas yang bergantung pada bambu sebagai sumber kehidupan, kami bertujuan menciptakan produk bambu untuk mendukung ekonomi lokal dan menjaga keberadaan bambu. MaiKubu berarti "Ayo Pulang," mencerminkan komitmen kami untuk tetap terhubung dengan asal-usul kami. Tradisi dan sumber daya alam kami saling terkait; menjaga salah satunya berarti merawat yang lainnya. Di Desa Tigawasa, kami menggunakan bambu untuk berbagai kerajinan seperti tempat sesajen dan panel dinding, memenuhi kebutuhan sehari-hari dan menunjukkan hubungan kami dengan lingkungan. Produk yang ditonjolkan dalam MBDW kali ini adalah produk Hita Sari yang mencerminkan ikatan ini. Tempat buah dari bambu ini, yang terbuat dari bahan yang diambil hanya 200 meter dari workshop kami, mewujudkan harmoni antara budaya, alam, dan memori.


Daur

Tumpang-Tindih

DAUR adalah Tas Denim Daur Ulang, perpaduan antara kerajinan tradisional dan inovasi modern, dibuat dari bahan daur ulang dan sisa-sisa jeans. Tas ini tidak hanya menawarkan estetika yang menarik dengan pola anyaman yang rumit, tetapi juga berfungsi sebagai sarana edukasi untuk menyebarkan kesadaran tentang pentingnya mode berkelanjutan dan dampak negatif dari industri fashion. DAUR is an Upcycled Denim Bag, a fusion of traditional craftsmanship and modern innovation, crafted from recycled materials and leftover jeans. This bag not only offers an appealing aesthetic with its intricate woven patterns but also serves as an educational tool to raise awareness about the importance of sustainable fashion and the negative impacts of the fashion industry.