IMAT TEAM

Desain Terminal Binjai menekankan pada fungsionalitas dan relevansi budaya, dengan atap yang terdiri dari susunan segitiga untuk memaksimalkan cahaya alami dan ventilasi alami yang efektif. Ekstensi segitiga ini juga berfungsi sebagai kanopi untuk melindungi pengguna dari hujan dan panas saat menaiki bus. Menggabungkan atap limas dan pelana yang dikenal sebagai atap Belanda, desain ini terinspirasi dari arsitektur tradisional Melayu sebagai penduduk asli Binjai, serta arsitektur suku Karo, yang mencerminkan keragaman pengunjung kota. Terminal ini memadukan efisiensi modern dengan penghormatan terhadap warisan budaya lokal.